Tahun 2025 menjadi saksi ketika para pelajar dari jenjang SD, SMP, hingga SMA MIS melangkah berani ke arena Asia International Mathematical Olympiad (AIMO) bukan sekadar sebagai peserta, tetapi sebagai juara. Mereka berjuang dengan persiapan matang dengan keyakinan bahwa tantangan apa pun bisa ditaklukkan dengan ketekunan. Dan hasilnya? Sebuah pencapaian global yang membanggakan Indonesia, khususnya MIS.
AIMO dikenal sebagai kompetisi yang sangat kompetitif, diikuti oleh peserta dari berbagai negara di Asia seperti Tiongkok, Singapura, Korea, Thailand, dan lainnya. Bagi siswa-siswi MIS, ini bukanlah tantangan yang ditakuti, melainkan kesempatan untuk membuktikan kemampuan yang selama ini tumbuh dalam diri mereka.
Yang membedakan siswa-siswi MIS adalah bimbingan guru dan mentor yang berdedikasi, mereka mengikuti program pelatihan untuk memperdalam kemampuan teknis maupun kesiapan mental.
- Nick Louis Ciakaren dan Dylan Lincoln Siamando (Kelas 2 SD MIS) raih bronze medal
- Renhard Yahrane Nugroho (Kelas 3 SD MIS) raih silver medal
- Joshua Ryan Jedidah Ganda (Kelas 4 SD MIS) raih silver medal
- Claire Lakeisha Tanka dan Jennifer Tara Siamando (Kelas 5 SD MIS) menangkan bronze medal
- Samuel Kotanto Kho (Kelas 6 SD MIS) menangkan silver medal, dan
- Reinhard Albert Liester (Kelas 11 SMA MIS) bawa pulang silver medal
Reinhard Liester (Kelas 11 SMA MIS), peraih silver medal yang menjadi langganan olimpiade internasional membagikan tips untuk mempersiapkan diri, “Start preparing yourself well in advance. Schedule a special time every week to practice Olympiad level math problems. Take advantage of the facilities at school and look for additional outside if necessary”. Kemenangan MIS di AIMO 2025 meningkatkan reputasi akademik MIS di mata dunia, dan pembuktian siswa-siswi MIS bahwa keunggulan tidak mengenal batas geografis ketika dibina dalam lingkungan yang tepat.
